Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kelemahan Model Supervisi Pendidikan

Ada banyak model supervisi, mengetahui kelemahan model supervisi pendidikan akan cukup penting agar prosesnya tidak ada gangguan. Supervisi pendidikan bertujuan untuk membuat pekerjaan guru dan karyawan di sekolah menjadi efektif. Yaitu dengan menerapkan pekerjaan, melakukan penilaian hingga mengoreksi pekerjaan yang telah dilakukan. Sangat penting untuk meningkatkan profesionalitas seorang guru.

Terdapat beberapa model yang diterapkan dalam proses supervisi pendidikan. Diantaranya yaitu model konvensional, supervisi ilmiah, supervisi klinis dan supervisi artistik. Setiap model supervisi tersebut memiliki kekurangan tersendiri. SMK Penerbangan bakal menjelaskan kelemahan berbagai model supervisi pendidikan jika proses tersebut dilakukan. Apa sajakah itu?



Kelemahan Model Supervisi Pendidikan

Model-model supervisi pada pendidikan atau akademik bisa membuat proses pembelajaran terhambat. Sebenarnya bagus yaitu dapat melakukan penilaian performa guru dan murid sehingga membuat proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Namun ketika penilaian supervisi dilakukan akan ada beberapa hal yang menghambat. Yaitu:

Perlu Biaya Dan Ketepatan Waktu

Supervisi atau penilaian terhadap proses pembelajaran tidak bisa dilakukan dengan murah. Diperlukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh pihak tertentu. Pastinya membutuhkan orang dengan keterampilan dan pengalaman dalam melakukan supervisi. Menyediakan sarana dan prasarana untuk orang tersebut juga disarankan.

Ketepatan waktu juga diperhatikan, artinya ketika guru dan murid serta kondisi pembelajaran yang positif saling mendukung akan lebih maksimal. Gangguan dari ketiganya bisa memengaruhi penilaian supervisi pendidikan. Benar-benar diperlukan perencanaan sehingga tidak ada gangguan dalam pelaksanaannya.

Tidak Mencerminkan Keadaan Sehari-Hari

Model supervisi pada pendidikan akademis dengan kunjungan ke sekolah memiliki kekurangan ini. Siswa dan guru memang akan mengetahui bahwa akan ada proses penilaian dari pihak luar. Sekolah bisa saja mengumpulkan siswa dan guru yang unggul untuk melakukan proses pembelajaran biasanya. Kondisi ini tentunya tidak mencerminkan keadaan sehari-hari dalam proses supervisi pendidikan. Hasil yang didapat bisa saja tidak menyatakan kondisi lapangan yang sebenarnya.

Kurang Demokratis Merupakan Kelemahan Model Supervisi Pendidikan Tanpa Pemberitahuan

Jika kunjungan supervisi dilakukan secara tiba-tiba dan tidak melakukan pemberitahuan terlebih dahulu. Ini bisa disebut kurang demokratis. Seperti halnya terjadi pemaksaan dalam proses penilaian ke sekolah, seolah-olah ini hanya dilakukan oleh sepihak. Padahal proses supervisi harus melibatkan kesediaan sekolah.

Mengganggu Kelas Lain Dalam KBM Dan Kelas Ditinggalkan

Dalam proses supervisi pendidikan kunjungan antar kelas maupun antar sekolah. Kelemahan kelemahan model supervisi pendidikan ini akan mengganggu kelas. Harus ada satu ruang dalam sekolah yang digunakan untuk proses penilaian. Begitu juga dengan guru yang harus turun tangan ikut membantu proses. Padahal guru dan siswa memiliki kewajiban untuk mengajar dan mendapatkan materi.

Proses ini bisa mengganggu kelas maupun sekolah. Meskipun hal ini dapat berbagi atau mengetahui cara seorang guru mengajar maupun mengelola kelas. Dibalik dapat diketahui hal baik dan hal buruk dalam KBM, kelas menjadi terganggu atau menjadi tidak fokus.

Guru Merasa Canggung Dan Kurang Bebas

Sebagai salah satu kelemahan model supervisi pendidikan, guru akan merasa dilihat dinilai. Bisa jadi performanya tidak keluar secara maksimal. Rasa canggung dapat terjadi kalau dilihat oleh sesama profesi guru atau oleh sekolah lain. Kurang bebas dalam menerapkan ilmu yang telah guru ketahui. Meskipun terlihat berbeda dan kurang sesuai standar, tapi tujuan pembelajaran tercapai. Membuat guru harus melewati proses formal dan cenderung terikat.

Post a Comment for "Kelemahan Model Supervisi Pendidikan"